Blog Archives

Perpisahan pertama di Serambi Naum

NaumUntuk kesekian kalinya, saya memuat tulisan mengenai perpisahan. Mulai dari sahabat, guru hingga keluarga. Hari ini,hari ketiga Ramadhan,salah seorang dari kami, Imran berpamitan untuk meninggalkan kita semua di sini. Ia di tugaskan dari perusahaannya untuk berkerja di salah satu cabangnya di Malaysia untuk beberapa tahun.

Di sisi lain, bahagia melihat teman bisa mecapai karir yang lebih baik dari sekarang. Akan tetapi tak dapat dipungkiri, kesedihan dari kami semua menyertai atas perpisahan ini.

Seperti biasa ba’da subuh, setelah masing masing dari kami melakukan kegiatan rutin, muraja’ah, menambah hafalan atau membaca Al Quran. Ustadz Syarif, guru yang kami cintai memanggil untuk berkumpul dan membentuk lingkaran.

Pada awalnya kami hanya diingatkan untuk tujuan awal dari kelompok ini yaitu untuk terus memperbaiki kualitas bacaan serta menambah hafalan sambil mengamalkannya serta tak lupa mengingatkan kami akan targetan di bulan Ramadhan tahun ini.

???????????????????????????????

Hingga akhirnya Ustadz menyampaikan bahwa hari ini ada salah satu dari kami yang akan berpisah, tak lagi bersama kita. Perlahan sambil terbata-bata air mata Ustadz memecah keheningan suasan pagi di Said Na’um.

Hingga akhirnya saya dan teman-teman jadi terbawa suasana sedih. Suara isak tangis dari teman-teman jelas terdengar diantara doa yang sedang dibawakan oleh ustadz Syarif. Air mata ini pun ikut menetes mengiringi sambil mengamini doa dari Ustadz Syarif.

Meski kelompok ini baru berjalan 4 bulan, tetapi kami sudah sangat dekat dan akrab. Hampir setiap hari kita bertemu, saling memotivasi hafalan satu sama lain, teman yang tak hanya berkumpul di kegiatan formal masjid saja. Akan tetapi bisa menjadi teman yang baik ketika berada di luar masjid.

“Semoga pertemanan ini tak hanya dalam hitungan tahun, tak hanya di dunia, semoga pertemanan ini terus berlangsung hingga Jannahnya”

“Semoga yang meninggalkan mendapatkan keadaan yang lebih baik di tempat baru, serta yang kami yang ditinggalkan semoga bisa terus termotivasi untuk terus belajar”

“Semoga ketika kita bertemu kembali, hafalan kita yang sekarang satu jus menjadi 10 juz,  yang 2 jus bisa menjadi 20 juz”

Kemudian kami saling berpegangan tangan, berjanji dan mnegucapkan ikrar yang dipimpin langsing oleh Ustadz Syarif agar kita senantiasa menjaga pertemanan ini hingga kami bisa bekumpul di Surganya Allah SWT.

Imran, Sselamat Jalan.